PT Paragon Technology and Innovation (PT Paragon)
Pendahuluan
PT
Paragon Technology and Innovation (PT Paragon) merupakan perusahaan manufaktur
kosmetik asal Indonesia yang berdiri pada tahun 1985 dengan nama awal PT Pusaka
Tradisi Ibu. Perusahaan ini didirikan oleh Nurhayati Subakat, seorang apoteker
lulusan ITB, yang memiliki semangat tinggi untuk membangun merek lokal
berkualitas. Pada awal berdirinya, Paragon memproduksi produk dengan merek Putri,
dan seiring waktu berkembang pesat dengan meluncurkan merek-merek ternama
seperti Wardah, Make Over, Emina, Kahf, dan Biodef.
Kini, Paragon dikenal sebagai salah satu perusahaan kosmetik terbesar di Indonesia yang berfokus pada inovasi, kualitas, dan nilai-nilai keberlanjutan. Selain di pasar domestik, Paragon juga telah melakukan ekspansi ke pasar internasional seperti Malaysia dan Brunei Darussalam.
Visi:
Menjadi
perusahaan kosmetik nasional terkemuka yang memberikan manfaat luas bagi
masyarakat dan lingkungan melalui produk inovatif, berkualitas, serta
berlandaskan nilai-nilai kebaikan.
Misi:
- Menghadirkan produk kosmetik yang
halal, aman, dan berkualitas tinggi.
- Mengembangkan inovasi berkelanjutan
sesuai kebutuhan konsumen.
- Memberdayakan sumber daya manusia
dengan budaya kerja kolaboratif dan inspiratif.
- Berkontribusi positif terhadap
lingkungan dan sosial masyarakat.
Tujuan:
Meningkatkan daya saing produk kosmetik Indonesia, memperluas pangsa pasar di dalam dan luar negeri, serta menciptakan nilai tambah ekonomi yang berkelanjutan melalui inovasi dan efisiensi bisnis.
PENERAPAN EKONOMI
MANAJERIAL DALAM KEPUTUSAN BISNIS PT PARAGON
1. Masalah Manajemen yang dihadapi
a. Masalah
Efisiensi Produksi dan Kenaikan Biaya Operasional
Seiring
meningkatnya volume permintaan, PT Paragon menghadapi kenaikan biaya produksi
dan operasional terutama pada bahan baku dan energi. Kenaikan biaya ini
berpotensi mengurangi margin laba dan menekan efisiensi rantai pasok.
·
Teori Ekonomi Manajerial:
Masalah
ini dapat dijelaskan melalui teori biaya produksi dan efisiensi skala
(economies of scale), di mana perusahaan dapat menurunkan biaya rata-rata per
unit dengan meningkatkan skala produksi yang lebih besar dan optimalisasi
sumber daya.
·
Ide Manajerial:
PT Paragon dapat menerapkan integrasi vertikal sebagian, yaitu dengan membangun pabrik pengolahan bahan baku sendiri untuk mengurangi ketergantungan terhadap pemasok eksternal. Selain itu, otomatisasi proses produksi dengan teknologi industri 4.0 akan meningkatkan produktivitas dan menekan biaya tenaga kerja jangka panjang. Strategi ini tidak hanya menciptakan efisiensi biaya, tetapi juga meningkatkan kecepatan dan konsistensi produksi.
b.
Masalah Persaingan Pasar dan Perubahan Preferensi Konsumen
Paragon
menghadapi persaingan yang semakin ketat dari merek-merek kosmetik luar negeri
dan lokal baru yang agresif dalam strategi digital marketing. Selain itu, tren
konsumen yang berubah cepat mengharuskan perusahaan beradaptasi secara dinamis.
·
Teori Ekonomi Manajerial:
Kondisi
ini berkaitan dengan teori permintaan dan elastisitas, di mana permintaan
terhadap suatu produk sangat bergantung pada harga, selera, serta nilai tambah
yang dirasakan oleh konsumen. Diferensiasi produk menjadi strategi penting
dalam mempertahankan permintaan di tengah kompetisi.
·
Ide Manajerial:
PT
Paragon dapat memperkuat branding berbasis nilai (value-based branding) dengan
menonjolkan keunggulan halal, ramah lingkungan, dan representasi identitas
perempuan Indonesia modern. Penguatan komunikasi merek melalui media sosial dan
influencer lokal juga penting untuk mempertahankan relevansi produk di kalangan
generasi muda. Dengan strategi ini, Paragon mampu mempertahankan loyalitas
konsumen tanpa harus terjebak pada perang harga.
c.
Masalah Inovasi dan Adaptasi terhadap Tren Global
Industri
kosmetik berkembang pesat mengikuti tren global seperti kosmetik alami, vegan,
dan cruelty-free. Paragon perlu terus berinovasi agar tidak tertinggal dari
kompetitor global yang lebih cepat merespons perubahan pasar.
·
Teori Ekonomi Manajerial:
Masalah
ini dijelaskan melalui teori siklus hidup produk (Product Life Cycle) yang
menekankan pentingnya inovasi berkelanjutan agar produk tidak mengalami
penurunan permintaan pada tahap maturity.
·
Ide Manajerial:
PT Paragon dapat memperkuat divisi riset dan pengembangan (R&D) untuk menghasilkan inovasi produk berbahan alami dan ramah lingkungan, misalnya memperluas lini “Wardah Nature Daily” atau “Emina Eco Series”. Selain itu, kolaborasi dengan lembaga riset universitas dapat menciptakan formula baru yang unik dan kompetitif. Strategi inovasi ini akan memastikan keberlanjutan produk di pasar domestik dan internasional.
d. Masalah Ekspansi Global dan Penetapan Harga
Dalam
upaya memperluas pasar ke Asia Tenggara dan Timur Tengah, PT Paragon menghadapi
kesulitan dalam menentukan harga yang sesuai dengan daya beli konsumen di
setiap negara serta perbedaan biaya logistik dan pajak impor.
·
Teori Ekonomi Manajerial:
Permasalahan
ini terkait dengan teori harga dan elastisitas permintaan lintas pasar (price
elasticity of demand), yang menyebutkan bahwa strategi penetapan harga harus
mempertimbangkan perbedaan elastisitas di tiap wilayah pasar.
·
Ide Manajerial:
PT Paragon dapat menerapkan strategi penetapan harga fleksibel (adaptive pricing) yang menyesuaikan harga dengan kondisi pasar setempat. Misalnya, untuk pasar Asia Tenggara dengan daya beli sedang, Paragon dapat menetapkan harga kompetitif dengan kemasan ekonomis. Sedangkan untuk pasar Timur Tengah dengan segmen premium, harga dapat ditingkatkan dengan menonjolkan kualitas dan sertifikasi halal internasional. Pendekatan adaptif ini menjaga daya saing sekaligus meningkatkan margin keuntungan di tiap pasar.
2. PENGAMBILAN
KEPUTUSAN DAN SOLUSI KESELURUHAN
Berdasarkan analisis di
atas, PT Paragon perlu mengambil keputusan yang bersifat integratif dan adaptif,
dengan menyeimbangkan efisiensi biaya, inovasi produk, serta strategi pemasaran
global. Keputusan yang tepat mencakup:
·
Optimalisasi rantai pasok dan produksi
untuk efisiensi biaya;
·
Penguatan strategi merek berbasis nilai
sosial dan keberlanjutan;
·
Peningkatan investasi pada riset dan
inovasi produk alami;
·
Penetapan harga adaptif untuk penetrasi
pasar internasional.
Keputusan manajerial ini harus dijalankan melalui koordinasi antar divisi dan pengawasan berbasis data ekonomi agar setiap langkah strategis tetap efisien, terukur, dan berorientasi jangka panjang. Pendekatan seperti ini mencerminkan praktik ekonomi manajerial modern yang berfokus pada pemanfaatan sumber daya secara optimal demi mencapai keuntungan dan keberlanjutan bisnis
Kesimpulan
Secara
keseluruhan, penerapan prinsip ekonomi manajerial dalam PT Paragon menunjukkan
bahwa keberhasilan perusahaan tidak hanya bergantung pada produk yang
berkualitas, tetapi juga pada ketepatan pengambilan keputusan ekonomi dan
strategi manajerial yang efisien. Melalui pemahaman terhadap teori biaya
produksi, teori permintaan, siklus hidup produk, dan teori harga, Paragon mampu
mengatasi berbagai tantangan bisnis yang dihadapi.
Perusahaan
ini berhasil menyeimbangkan antara efisiensi biaya dan inovasi produk dengan
tetap menjaga nilai dan identitas merek lokal. Upaya memperkuat riset,
efisiensi rantai pasok, serta adaptasi terhadap tren global menjadi langkah
penting dalam mempertahankan keunggulan kompetitif. Dengan strategi manajerial
yang terukur, Paragon bukan hanya menjadi produsen kosmetik terbesar di
Indonesia, tetapi juga perusahaan yang mampu membawa nilai-nilai lokal ke
tingkat global dengan berlandaskan prinsip efisiensi, inovasi, dan
keberlanjutan.

.webp)